Karal Hutagalung - Pembuat Gitar Sipoholon
Pernahkah Saudara/i mendengar Gitar Sipoholon? Mungkin ada yang pernah atau ada juga belum pernah. Jika ingin mengetahui tentang gitar sipoholon maka tidak terlepas dari sang Pembuat Gitar Sipoholon, yakni Karal Hutagalung.
A. Sejarah Ompu Pinondang Hutagalung ( Gomar Hutagalung - Sofia br Hutauruk )
Parjolo haroro ni oppung nami Omp. Sahata sian Hutagalung Harean ia Hutagalung nami Hutagalung Tuan Napitu, mangaratto ma oppung nami on tu Huta Lobu Sikkam jala mangalap boru Parapat sian Lumban Sijungkot jala sonduk hela ma disi jala anakna Sahata muse mangalap boru Hutauruk sian Hutabagasan dungi mangaratto ma tu Lobu Sikkam jala tinggalma disi hira ra piga taon, jala dung ra piga taon tinggal disi dang ra adong nani pinarorotna dungi marpanungkuni ma oppug nami tu halak namalo ahado manghalahi parjalanan ni oppung nami on binna tung songoni lelengna manarihan napinarorotna. Dung marpanungkun oppung nami on tung sahalak namalo dihutai roma hata ni namalo mandok na ikkon mulak ma oppung nami on tu huta ni hula-hulana Hutauruk di Hutauruk Parjulu (Hutabagasan) dung songoni hata ni namalo ai dirimang-rimangima di bagasan rohana dungi mulak ma halaki tutu tu hutani hula-hulana tu Hutabagasan. Dungi ngabe sonduk hela ma nasida di huta jala dungi tutu sada asi ni rohani Tuhanta Namartua Debata di lehon ma tutu sada dakdanak ima oppung nami Omp.Tumbur (Johan) udut ni tutu ngabe ma tutu oppung na mi on ngabe maranakon 4 (opat) baoa dohot 1 (sada) borua ima (Johan Hutagalung, Jamian Hutagalung, Muliater Hutagalung, Daria Hutagalung, Hilderia br Hutagalung, Karal Hutagalung).
Boima dison dipatorangkon songon ni ruas na tamba sian pomparan Ompung Gomar Hutagalung sahat tu saonari ima :
Parjolo :Johan Hutagalung mangalap boru sian Lumban Baringin I ma Dorkas br Hutauruk sian ni dilehon tuhanta ma 3 (tolu) baoa dohot 5 (lima) boru.
Paduahon : Jamian Hutagalung mangalap boru sian pahae ima br Simanungkalit sian ni adong …. baoa dohot 4 boru. Molo tambak na adong saonari di dolok jonok tu huta Sosor Hutagalung di Sipoholon.
Patoluhon : Muliater Hutagalung mangalap boru Tambunan sian …….. sian adong 1 (sada) baoa dohot 1 (sada) boru.
Paompathon : Daria Hutagalung mangalap boru Silitonga sian ………. sian ni adong ma 4 (baoa) dohot 4 (opat) boru.
Palimahon : Hilderia br Hutagalung na dialap Marga Lumban Tobing sian Huta Banuaji sian ini adong do 3 (tolu) baoa dohot 4 (opat) boru. Sahat tu saonnari be halakki rap tinggal ma di huta Banuaji molo disi adong do amangboru I manjaga jabu i.
Paonomon : Karal Hutagalung na mangalap boru Parapat sian Lumban Sijongkot sian Sipaholon sian ni adong 4 (opat) baoa dohot 4 (opat) boru.
Sahat tu saonari gabe ma tutu pomparan ni oppung nami on songoni tinggal di huta nang songoni tinggal di tano parserahan. Dung manang piga taon di huta ni hula-hulana antar hurang tabo ma parhombaran ni oppung nami tu hula-hulana. Dung songoni ala asi ni rohani hula-hula nami Parapat dilehon ma parhutaon nami di Sosor Hutagalung.
B. Karal Hutagalung dan Gitar Sipoholon
Karal Hutagalung semasih muda sudah piawai memainkan beberapa alat instrumental buatan Eropa seperti gitar, biola, mandolin dan organ engkol.
Berawal dari upayanya memperbaiki gitarnya sendiri yang rusak memotovasi dirinya membuat gitar yang baru. Ternyata buatannya lebih baik dari gitar yang pada waktu itu kebanyakan buatan luar, sehingga banyak yang memesan. Tidak puas sampai disitu, dia mencoba membuat organ engkol yang digunakan pada gereja. Organ itu dengan sebutan batak poti marende. Banyak gereja menggunakan organ buatan Hutagalung.
Usahanya semakin berkembang, semula dilakukan dirumahnya Hutabagasan Desa Lumban Baringin Sipoholon sejak tahun 1954. Modal usaha terkumpul sehingga dapat membeli tanah di pinggir jalan raya Jalan Balige Lumban Baringin Sipoholon.
Hutagalung mampu membuat alat musik lain seperti biola, mandolin, stringbass, jazband dan bamboo. Beberapa kepingan kayu model senapan juga ditemukan dibenglenya. Dia juga mampu membuat senapan angin.
Pesanan organ engkol poti marende tidak lagi ditekuninya sejak keyboard semakin banyak dan murah. Poti Marende telah digeser peranannya dari gereja dengan keyboard sehingga tidak lagi diproduksi.
Beberapa alat pertukangan yang ada dibengkelnya adalah atas upaya sendiri. Menurut pengakuannya pemerintah daerah Tapanuli Utara pada saat Bupati R. E. Nainggolan pernah membantunya Rp 10 juta. Sebelum dan sesudah itu tidak pernah ada. Konon pemda sering mengikutkan bengkel kerjanya mengikuti pameran ke Medan dan Jakarta. Dia mengakui bahwa gitar buatannya sudah pernah sampai ke Amerika.
Kelebihan gitar Sipoholon adalah kualitas dan seni pembuatannya dan penjiwaan pembuatnya ditambah dengan pemilihan kayu berkualitas terbaik yang ditemukan di daerah Sarulla.
Pemasaran Gitar Sipoholon tidak jelas, pada umumnya hanya melayani pesanan. Semua gitar yang terpajang di gallerinya semua sudah ada pemiliknya. Harga yang dipatok berkisar antara Rp 350.000 s/d Rp 400.000. Akustik Bass dipatok Rp 800.000. dan Gitar listrik sekitar Rp 1 juta. Pembuatan 1 gitar dapat diselesaikan dalam 1 minggu. Setelah menggunakan alat mekanik telah dapat menyelesaikan 2 gitar dalam 1 minggu.
Karal Hutagalung telah memiliki cucu-cucu yang membahagiakan hatinya dari 5 orang putra dan 4 orang putri. Dia dipanggil Ompu Mega. Isteri tercintanya Boru Parapat telah lebih dulu meninggalkannya. Pada usianya yang seja (82 tahun) Ompu Mega telah pensiun dari pekerjaannya. Usahanya dilanjutkan oleh 3 putranya.
Sumber : http://tanobatak.wordpress.com
C. Gitar Sipoholon
Produk Gitarnya dikenal dengan sebutan Gitar Sipoholon sudah terpatri dengan baik di dalam hati para pecinta musik di Tapanuli Utara khususnya dan di Sumatera Utara pada umumnya.
Karal Hutagalung memulai usahanya dirumahnya di Hutabagasan Desa Lumban Baringin Sipoholon sejak tahun 1954. Modal usaha terkumpul sehingga dapat membeli tanah di pinggir jalan raya Jalan Balige Lumban Baringin Sipoholon. Hutagalung mampu membuat alat musik lain seperti biola, mandolin, stringbass, jazband dan bamboo. Beberapa kepingan kayu model senapan juga ditemukan dibenglenya.
Pemasaran Gitar Sipoholon tidak jelas, pada umumnya hanya melayani pesanan. Semua gitar yang terpajang di gallerinya semua sudah ada pemiliknya. Harga yang dipatok berkisar antara Rp 350.000 s/d Rp 400.000. Akustik Bass dipatok Rp 800.000. dan Gitar listrik sekitar Rp 1 juta. Pembuatan 1 gitar dapat diselesaikan dalam 1 minggu. Setelah menggunakan alat mekanik telah dapat menyelesaikan 2 gitar dalam 1 minggu.
Kelebihan gitar Sipoholon adalah kualitas dan seni pembuatannya dan penjiwaan pembuatnya ditambah dengan pemilihan kayu berkualitas terbaik yang ditemukan di Sarulla.
Sumber : http://bataknauli.org
D. Pencipta Potimarende dan Gitar Sipoholon K. Hutagalung Meninggal Dunia
Sipoholon (Nababan) - Pencipta “Potimarende” dan Gitar Sipoholon, Karal Hutagalung meninggal dunia dengan tenang di rumah duka Jalan Balige Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (4/12).
Pria yang dilahirkan pada 17 Maret 1923 disapa dengan nama Ompu Romega Doli Hutagalung, hingga akhir hidupnya masih aktif mengerjakan Potimarende dan Gitar Sipoholon serta alat-alat musik tradisional lainnya yang digelutinya sejak tahun 1940 yang lalu.
Tanganku nametmet, hulehonma tu Debata, itulah motto hidup Ompu Romega Hutagalung. Motto hidup itu dipersembahkannya melalui buah karya tangannya yang telah banyak dipergunakan Gereja-Gereja di penjuru daerah untuk memuliakan Tuhan yaitu Potimarende (orgel manual) dan Gitar Sipoholon. Tidak jarang para penginjil dari Eropa membawa hasil buah tangan Ompu Romega ke daerahnya masing-masing.
Sejak 15 tahun yang lalu Ompu Romega Doli telah hidup menduda atas duluanya berpulang ke Rumah Bapa di Sorga Ompu Romega Boru/br Parapat. Kerja keras untuk membuat Potimarende dan Gitar Sipoholon terus ditekuninya dan hingga kini kerja keras itu diturunkannya kepada 3 putranya yaitu A Hutagalung (Ama Romega/Omp Riel), Hotma Hutagalung (Ama Erwin) dan Ronny Hutagalung (Ama Tian). Sedangkan dua putranya yaitu Roster Hutagalung bekerja di PGN Medan dan Drs Madin Hutagalung bekerja di Disperindag Medan. Serta meninggalkan 4 putri yang sudah berkeluarga/bercucu yaitu M br Hutagalung (Ny Manalu), K br Hutagalung (Ny Hutabarat), D br Hutagalung (Ginting) dan R br Hutagalung (Nababan).
Bahkan di masa penjajahan tahun 40-an, Ompu Romega bisa menciptakan senjata, sehingga dimasa tuanya mendapat penghargaan dari pemerintahan Indonesia sebagai Veteran.
Menurut salah seorang anggota keluarga A Hutagalung, melalui Jhon Manalu SPd (cucu) yang kini sebagai Wartawan SIB di Medan, jenazah almarhum akan dikebumikan pada Selasa 8 Desember 2009 mendatang di Desa Hutauruk Sipoholon.
Mendengar kabar duka cita itu, Sekda Pemprovsu Dr. R.E. Nainggolan, menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan merasa kehilangan atas berpulangnya ke Rumah Bapa di Sorga seorang tokoh khususnya di Tapanuli Utara yaitu pencipta Gitar Sipoholon dan Potimarende Karal Hutagalung. “Karena dengan karya-karya beliau melalui Potimarende dan Gitar Sipoholon Tapanuli Utara semakin dikenal di tigkat nasional maupun internasional. Saya harapkan karya-karya beliau tetap kita kenang dan kiranya tetap muncul generasi-generasi baru yang akan meneruskan buah karyanya,” ucapnya, Sabtu (5/12) melalui telepon kepada Jhon Manalu selaku cucu almarhum di Medan, saat Bupati Taput RE Nainggolan sering mengunjungi Karal Hutagalung.
Hal yang sama disampaikan Bupati Taput Torang Lumbantobing, yang mana karya-karya almarhum sudah cukup dikenal masyarakat luas. Bahkan sudah sering diikutkan dalam pameran tingkat propinsi maupun nasional. “Sehingga beliau merupakan salah satu tokoh yang mengharumkan nama baik Tapanuli Utara. Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya,” ucap Bupati Toluto.
E. Gitar Sipoholon Riwayatmu Kini
Di era tahun 1970-an hingga tahun 1990-an, wilayah Tapanuli Utara dikenal masyarakatSumatera Utara sebagai salah satu sentra produksi gitar yang cukup akrab dengan konsumen, baik dilihat dari mutu maupun modelnya. Pada masa kejayaannya, industri kerajinan gitar Sipoholon ini telah berkembang cukup baik. Produk gitarnya yang dikenal dengan sebutan Gitar Sipoholon pun sudah terpatri dengan baik di dalam hati para pecinta musik di Tapanuli Utara khususnya, dan di Sumatera Utara pada umumnya.
Sipoholon sebenarnya adalah nama sebuah desa di Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang banyak dihuni oleh para perajin gitar yang sangat terampil dan berbakat. Sudah puluhan tahun lamanya para perajin itu menggeluti industri kerajinan gitar kayu dan secara turun-temurun keterampilan membuat gitar dari kayu itu diwariskan kepada generasi penerusnya. Kini setidaknya sudah ada tiga generasi yang melanjutkan industri kerajinan gitar kayu tersebut.
Entah bagaimana awal ceritanya, nama desa Sipoholon itu disematkan sebagai merek dagang (trade mark) dari produk gitar buatan desa tersebut. Menurut penuturan Hutagalung, salah satu pengrajin Gitar Sipoholon, tidak jelas bagaimana sejarah dari Gitar Sipoholon itu. Yang kami tahu industri gitar ini sudah digeluti secara turun temurun oleh kakek buyut kami dan kini tinggal anak cucunya yang melanjutkan. Kami sendiri sudah generasi ketiga, kata R. Hutagalung ketika ditemui majalah Media Industri di bengkel kerja alat musik gitarnya di Sipoholon, Tarutung, Tapanuli Utara.
Di bengkel kerja alat musiknya itu, selain membuat gitar, Hutagalung juga membuat alat musik lain seperti keyboard tradisional atau lebih dikenal dengan sebutan poti marende dan bass betot. Namun untuk bas betot dan keyboard, Hutagalung mengaku sudah angkat tangan karena tergilas dengan keyboard dan bass betot modern yang dioperasikan secara elektrik. Bass betot buatan Sipoholon adalah bas betot non elektrik sedangkan keyboardnya digerakkan dengan pedal kaki. Untuk kedua alat musik ini kami sudah menyerah. Tapi untuk gitar, kami masih bisa bertahan karena masih banyak peminat, tuturnya.
Selain dikenal sebagai sentra industri kerajinan gitar dari kayu, desa Sipoholon juga dikenal dengan sumber air panasnya yang beberapa diantaranya kini sudah dikembangkan menjadi objek wisata pemandian air panas. Pada saat hari libur khususnya pada akhir pecan, objek wisata pemandian air panas di Sipoholon mulai banyak dikunjungi wisatawan domestik dari wilayah sekitar Tapanuli Utara. Tentu saja, pengembangan industri pariwisata ini dapat juga dimanfaatkan untuk mempromosikan industri gitar kayu di Sipoholon.
Untuk membangkitkan kembali industri kerajinan gitar dari kayu itu, Hutagalung sangat berharap ada uluran bantuan modal, apakah dari pemerintah atau dari kalangan perusahaan perbankan. Untuk memenuhi permintaan pasar selama ini, Hutagalung mengaku kewalahan karena tidak mempunyai modal khususnya untuk pengadaan kayu sebagai bahan baku utama.
Menurut Hutagalung, setiap bulan masuk permintaan pembuatan gitar kayu antara 30 sampai 50 unit gitar, baik gitar melodi, klasik maupun gitar bass. Jika pesanan masuk, maka perajin harus sudah siap dengan semua jenis bahan baku, baik kayu yang didatangkan dari Sibolga, Tapanuli Selatan serta seluruh peralatan pendukung seperti lem, amplas dan lain-lain.
Namun karena ketiadaan modal kerja untuk pengadaan bahan baku, sering kali para perajin tersebut terpaksa menolak pesanan sambil menunggu adanya bantuan modal dari keluarga untuk pengadaan bahan baku. Yang paling banyak menyedot modal kerja sebetulnya adalah kayu.
Akibatnya, bengkel pembuat alat-alat musik di Sipoholon kini terpaksa mengerjakan pekerjaan yang kadang-kadang hanya satu unit dalam satu minggu sehingga untuk menghidupi keluarga pun sudah kewalahan. Padahal untuk menjalankan roda usaha yang awalnya dimulai dari usaha keluarga ini, Hutagalung mempekerjakan empat karyawan yang tugasnya menggergaji kayu, memotong dan memoles. Untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan ketangkasan khusus seperti memasang cantolan senar dan memasang senar, Hutagalung sendiri yang melakukannya.
Untuk produk gitarnya itu, Hutagalung biasanya menjual dengan harga yang bervariasi dari mulai Rp 400.000 per unit sampai Rp 850.000 per unit. Harga tersebut, menurut Hutagalung, merupakan harga baru yang terpaksa dinaikkan untuk mengimbangi biaya produksi dan biaya hidup yang terus
merangkak naik.
Selain harga bahan baku yang terus membumbung tinggi, gaji empat karyawan pun ikut serta dinaikkan. Kami sangat kesulitan. Tapi jika sekiranya ada uluran tangan untuk membantu modal kerja, kesulitan hidup kami masih bisa diatasi karena permintaan dari penggemar gitar Sipoholon masih terus mengalir, tutur Hutagalung.
Para pemilik bengkel gitar Sipoholon juga sangat merindukan produk mereka dapat dipajang di toko-toko alat musik, baik di Tarutung apalagi di Medan sebagai kota provinsi. Itu juga yang selama ini menjadi mimpi Hutagalung, apalagi ketika mereka berjalan-jalan ke kota dan melihat di beberapa toko alat musik terdapat sejumlah gitar dipajang.
Disadur dari Media Industri (No. 05.2008) Departemen Perindustrian RI
Sumber : http://arifh.blogdetik.com
F. Gitar Sipoholon Tembus Pasar Nasional
TARUTUNG--MICOM: Gitar hasil kerajinan tangan warga Desa Lumban Baringin, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, kini banyak mendapat pesanan dari berbagai kota besar di Indonesia. "Industri kerajinan ini merupakan warisan yang kami geluti secara turun-temurun sejak 1954. Semula, keluarga kami mengerjakannya dengan peralatan sangat sederhana," ujar R. Hutagalung (44), warga Hutagalung, Sipoholon, Ahad (12/12).
Ia mengatakan, dari tahun ke tahun usahanya terus berkembang dan peralatan yang digunakan semakin disempurnakan. Karenanya, pesanan pun terus meningkat dari berbagai kota dan bahkan terkadang mendapat orderan pelanggan dari luar negeri. "Kami selalu menjaga kualitas dengan memilih kayu terbaik yang dipesan dari daerah Sarulla. Harganya berkisar Rp500 ribu sampai Rp2 juta tergantung bentuk dan modelnya," ujarnya.
Menurutnya, untuk satu gitar pesanan, pengerjaannnya membutuhkan waktu satu hingga dua minggu. "Diperlukan, kesabaran dalam proses pembuatannya, karena pengerjaannya masih secara manual," katanya. Hutagalung menambahkan, proses pembuatannya terbilang sederhana, tetapi dapat menghasilkan kualitas suara yang tidak kalah dibandingkan gitar buatan luar negeri. "Mungkin itu sebabnya, semakin banyak peminat yang memesan," katanya.
Hanya saja, menurut dia, Pemerintah Daerah Tapanuli Utara kurang memberi perhatian, meski proposal untuk modal usaha sudah beberapa kali diajukan melalui Dinas Koperasi dan Perindustrian. Sekretaris Kecamatan Sipoholon Siasep Manalu mengatakan industri kerajinan gitar di daerah itu sangat berpotensi untuk dikembangkan, mengingat keberadaannya yang sudah sejak lama dikenal pelanggan berbagai daerah.
Kata Siasep, menurut catatan yang ada, Pemkab Tapanuli Utara pernah memberikan bantuan permodalan bagi pengusaha. Selain itu, pemerintah daerah juga sering mengikutkan bengkel kerja Hutagalung pada berbagai pameran hingga ke tingkat nasional di Jakarta.
G. Gitar Mendunia Asal ‘Sipoholon’
Sejak tahun 1970-an hingga kini wilayah Tapanuli Utara dikenal oleh masyarakat di Propinsi Sumatera Utara sebagai salah satu sentra produksi gitar dengan kualitas kayu bermutu ditambah dengan varian modelnya yang tidak monoton. Karena diproduksi di Desa Sipoholon, Kabupaten Tapanui Utara, gitar itu disebut dengan julukan ‘Gitar Sipoholon’.
Maka tak heran jika selain bertani masyarakat di desa itu bermata pencaharian sebagai perajin gitar yang turun temurun. Kini setidaknya sudah ada tiga generasi yang melanjutkan industri kerajinan gitar kayu tersebut. “Industri gitar ini sudah digeluti secara turun temurun oleh kakek buyut kami dan kini tinggal anak cucunya yang melanjutkan. Kami sendiri sudah generasi ketiga,” kata R. Hutagalung ketika ditemui di bengkel kerjanya.
Pemesanan gitar hasil industri kerajinan rakyat Sipoholon memiliki kayu berkualitas dan suara cukup nyaring menembus pasar Amerika Serikat. Pesanan gitar yang dikerjakan secara turun temurun oleh keluarga Hutagalung itu sempat sampai ke pasar Amerika Serikat bahkan negeri kincir angin Belanda.
“Kami mengerjakan pembuatan gitar ini dengan peralatan yang cukup sederhana, namun dibarengi dengan penjiwaan hati. Sedangkan kesabaran menjadi dasar kejelian tangan,” tutur R Hutagalung menjelaskan.
Sebelumnya, pembuatan gitar tersebut muncul karena terinspirasi dari gitar buatan luar negeri yang dipasarkan ke daerah Tapanuli Utara. Dari sana usahanya itu berkembang pesat hingga kini. Umumnya pemasaran gitar asal Sipoholon itu bergantung pada pesanan saja, jadi gitar yang terpajang digallerinya itu merupakan gitar yang sudah dibeli atau dipesan.
Disamping itu pula ketersediaan kayu ‘Jalatung’ sebagai bahan baku juga mengalami kelangkaan sehingga harganya membumbung tinggi. “Walaupun begitu, kebutuhan hidup masih dapat terpenuhi karena permintaan dari penggemar gitar Sipoholon masih terus mengalir,” tutur Hutagalung mengakhiri.
H. Gitar Sipoholon Tembus AS
Medan (ANTARA News) - Pemesanan gitar hasil industri kerajinan rakyat Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang memiliki kayu berkualitas dan suara cukup nyaring menembus pasar Amerika Serikat.
"Pesanan gitar yang dikerjakan secara turun temurun oleh keluarga Hutagalung ini sudah sampai ke Amerika," kata penanggung jawab anjungan Kabupaten Tapanuli Utara, Jones Lubis, di Pekan Raya Sumut, Medan, Senin.
Kelebihan gitar Sipoholon adalah kualitas dan seni penjiwaan pembuatnya ditambah dengan pemilihan kayu kualitas terbaik yang ditemukan di daerah Sarulla, Tarutung.
Usaha gitar yang dijalani sejak 1954 ini, pembuatannya terbilang cukup sederhana dan membutuhkan kesabaran karena masih manual serta memiliki kejelian sentuhan tangan.
Jones menambahkan, pembuatan gitar tersebut muncul karena adanya gitar buatan luar yang dipasarkan ke daerah Tapanuli Utara pada saat itu sehingga keluarga Hutagalung termotivasi untuk membuat gitar yang tidak kalah kualitasnya.
Usahanya semakin berkembang, semula dilakukan di rumahnya Hutabagasan Desa Lumban Baringin Sipoholon. Modal usaha terkumpul kini dapat membeli tanah di pinggir jalan raya Jalan Balige km 3 Lumban Baringin Sipoholon.
Pemasaran gitar tersebut pada umumnya hanya melayani pesanan. Semua gitar yang terpajang digallerinya sudah ada pembelinya.
Harga gitar yang dipatok oleh Hutagalung berkisar Rp350 ribu sampai Rp1 juta tergantung bentuk dan model. "Tergantung keinginan si pemesan, satu gitar biasanya membutuhkan waktu 1-2 minggu", katanya.
Jones menjelaskan, pembuatan gitar Sipoholon yang terbilang mudah serta dapat menghasilkan kualitas suara merdu ini tidak kalah dibandingkan dengan gitar luar.
Sumber : http://www.antaranews.com/
I. Harmoni Gitar Sipoholon
(Petikan demi petikan Gitar Sipoholon dimainkan dengan penuh perasaan menghasilkan suara yang merdu menyejukkan hati dan menarik perhatian beribu jiwa.)
Hembusan angin mengiringi setiap langkah perjalanan menuju Kecamatan Sipoholon sekitar satu jam lamanya. Sambil menanti tibanya ke tempat tujuan, matapun tergerak untuk memandang keindahan pemandangan alam di sekitar seperti pegunungan dan persawahan. Kicauan burung yang merdu dialunkan secara berirama sehingga mampu menghilangkan kejenuhan hati. Setelah melewati bebagai keindahan alam, akhirnya Kecamatan Sipoholon yang berjarak 10 km dari kota Tarutung menyambut dengan riang kehadiran para jiwa yang menghampirinya. Daerah ini sangat dikenal dengan daerah wisata seperti Air Panas dan Gitar Sipoholon.
Pada tahun 1954, tepat di pinggir Jalan Balige Lumban Baringin hidup seorang ompung bernama Kahral Hutagalung yang semasa mudanya diberikan talental memainkan alat musik instrumental. Berawal dari memperbaiki gitarnya sendiri yang rusak, ompung pun mulai berimajinasi dan membuka pikirannya dengan seribu ide cemerlang untuk menciptakan gitar sendiri. Gitar tersebut dikenal sebagai Gitar Sipoholon.
Hasil alam pun mulai berbisik memanggil ompung Kahral untuk membuat gitar tersebut menjadi lebih bagus. Akhirnya, kayu sepang mampu memenangkan perhatian ompung Kahral. Dalam pembuatannya, ompung itu mampu menghasilkan satu buah gitar dalam jangka sastu minggu. Akan tetapi, sebanyak empat buah gitar yang indah mampu diciptakan oleh ompung Kahral. Selain itu, perasaan dan perhatian khusus sangat dibutuhkan dan mampu memberikan hasil yang terbaik dalam pembuatan Gitar Sipoholon.
Hasil yang terbaik Gitar Sipoholon mampu mengalahkan gitar yang lain dengan berbagai keindahan yang menjadi kelebihan gitar tersebut seperti suara yang merdu, ketahanan dan bahan dasar yang digunakan sehingga mampu menarik perhatian para peminatnya. Keindahan dan merdunya suara petikan Gitar Sipoholon yang khas mampu mencuri perhatian beribu peminat yang mengidamkannya. Merdunya Gitar Sipoholon mampu menyejukkan hati para masyarakat terutama saat dimainkan bagaikan hidup berada di Sorga yang penuh dengan kedamaian.
Sekian banyak peminat dari berbagai kota mengunjungi Kecamatan Sipoholon untuk menyaksikan keindahan Gitar Sipoholon. Akhirnya, gitar tersebut mampu bersaing tidak hanya di pemasaran lokal bahkan sudah mencapai pemasaran internasional. Harganya yang lumayan terjangkau sesuai dengan kemerduan suaranya yang tidak kalah banding dengan gitar lain tidak mengurangi pusat perhatian para peminatnya.
Sumber : http://www.bataknauli.org
Link Facebook :
Di samping itu ada juga Siregar yang ikut membuat gitar, link Facebook :
gitar daerah yang harus dipertahankan dan harus dilestarikan serta dikembangkan agar menjadi produk lokal yang bisa bersaing dengan produk luar negeri. Fokus !
BalasHapus